Pernahkah kamu membaca artikel menarik tentang tren kecantikan terbaru, hanya untuk mengetahui di akhir bahwa itu sebenarnya promosi untuk sebuah merek tertentu? Atau mungkin, kamu pernah melihat video yang tampaknya informatif tentang kiat hidup sehat, tetapi kemudian disadari bahwa video itu dibuat bekerja sama dengan perusahaan suplemen? Nah, itu adalah contoh dari konten bersponsor dan advertorial.
Kedua bentuk pemasaran ini semakin menjamur di dunia digital, dan terkadang, membedakan keduanya bisa jadi rumit. Keduanya bertujuan untuk mempromosikan produk atau layanan, tetapi dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Mari kita kupas lebih dalam tentang advertorial vs sponsored content untuk membantumu memahaminya dengan lebih baik.
Isi yang Dikendalikan vs. Kebebasan Kreatif
Konten Bersponsor:
Dalam konten bersponsor, merek atau perusahaan biasanya bekerja sama dengan pembuat konten – bisa berupa blogger, YouTuber, atau influencer media sosial lainnya – untuk membuat konten yang relevan dengan niche atau target audiens mereka. Merek mungkin memberikan beberapa poin penting yang ingin disampaikan, tetapi umumnya, sang pembuat konten memiliki kebebasan kreatif dalam hal gaya penulisan, penyampaian informasi, dan sudut pandang.
Contoh: Misalnya, seorang influencer kecantikan mungkin bermitra dengan merek perawatan kulit untuk membuat video tutorial makeup. Merek tersebut mungkin saja meminta sang influencer untuk menyertakan produk mereka dalam video, tetapi influencer tersebut bebas menentukan gaya makeup yang akan diaplikasikan dan bagaimana dia akan mereview produk tersebut.
Advertorial:
Di sisi lain, advertorial adalah konten pemasaran yang dibuat langsung oleh merek atau tim pemasaran mereka. Konten ini kemudian didistribusikan ke situs web atau publikasi lain untuk dipublikasikan. Biasanya, advertorial dibuat agar terlihat seperti konten editorial biasa, seperti artikel berita atau feature.
Contoh: Bayangkan kamu menemukan sebuah artikel di situs web kesehatan yang membahas manfaat teh hijau untuk kesehatan. Artikel tersebut terlihat informatif dan kredibel, namun di akhir artikel terdapat logo dan keterangan “sponsored by” dari merek teh hijau tertentu. Nah, itulah advertorial.
Keuntungan dan Kelemahan Konten Bersponsor vs. Advertorial
Keuntungan Konten Bersponsor:
- Kredibilitas yang lebih tinggi:Â Konten yang dibuat oleh pembuat konten tepercaya dapat lebih meyakinkan audiens karena mereka sudah memiliki hubungan yang terjalin dengan para pengikutnya.
- Jangkauan audiens yang lebih luas:Â Merek dapat memanfaatkan basis pengikut sang pembuat konten untuk menjangkau audiens yang lebih relevan dan bertarget.
- Konten yang lebih otentik:Â Pembuat konten seringkali memiliki gaya tersendiri yang disukai oleh audiens mereka. Hal ini membuat konten bersponsor terasa lebih alami dan tidak terlalu memaksa dibandingkan dengan iklan biasa.
Kelemahan Konten Bersponsor:
- Kurang kontrol merek:Â Merek memiliki kontrol yang lebih sedikit terhadap pesan yang disampaikan dan bagaimana produk mereka ditampilkan.
- Ketergantungan pada reputasi pembuat konten:Â Jika reputasi pembuat konten tersebut buruk, hal itu dapat berdampak negatif pada citra merek.
- Tidak selalu terjamin efektif:Â Tidak ada jaminan bahwa konten bersponsor akan selalu diterima dengan baik oleh audiens.
Keuntungan Advertorial:
- Kontrol penuh pesan:Â Merek memiliki kendali penuh atas pesan yang ingin disampaikan dan bagaimana produk mereka ditampilkan.
- Penargetan yang lebih spesifik:Â Advertorial dapat ditempatkan pada situs web atau publikasi yang relevan dengan target audiens merek.
- Biaya yang lebih terjangkau:Â Secara umum, advertorial bisa jadi lebih hemat biaya dibandingkan dengan jenis pemasaran lainnya.
Kelemahan Advertorial:
- Kurang kredibilitas:Â Audiens seringkali jeli terhadap konten promosi dan mungkin meragukan kredibilitas advertorial.
- Kurangnya keterlibatan:Â Advertorial cenderung kurang menarik dan interaktif dibandingkan dengan konten bersponsor.
- Dampak yang berpotensi negatif:Â Jika advertorial dibuat dengan buruk atau tidak sesuai dengan gaya dan konten situs web tempat mereka dipublikasikan, hal itu justru dapat berdampak negatif pada citra merek.
Memilih Metode yang Tepat untuk Pemasaran dan Publikasi
Mempertimbangkan Tujuan Pemasaran:
Setelah memahami perbedaan mendasar antara konten bersponsor vs advertorial, langkah selanjutnya adalah menentukan pendekatan mana yang paling sesuai dengan tujuan pemasaran kamu.
Pilih konten bersponsor jika:
- Kamu ingin meningkatkan kredibilitas merek:Â Manfaatkanlah kekuatan influencer tepercaya untuk membangun kepercayaan dengan audiens potensial.
- Kamu ingin menjangkau audiens yang lebih spesifik:Â Bekerja samalah dengan influencer yang memiliki audiens yang selaras dengan target market kamu.
- Kamu ingin konten yang segar dan menarik:Â Pembuat konten yang ahli dalam bidangnya dapat menciptakan konten yang edukatif dan menghibur sekaligus mempromosikan produk atau layanan kamu.
Pilih advertorial jika:
- Kamu memiliki pesan yang spesifik dan ingin disampaikan dengan kontrol penuh:Â Advertorial cocok untuk menyampaikan informasi produk secara detail atau meluruskan kesalahpahaman tentang merek kamu.
- Kamu memiliki anggaran pemasaran yang terbatas:Â Dibandingkan dengan jenis pemasaran lainnya, advertorial bisa menjadi pilihan yang hemat biaya.
- Kamu ingin meningkatkan brand awareness di situs web atau publikasi tertentu:Â Advertorial yang ditempatkan secara strategis dapat membantu kamu menjangkau audiens baru yang relevan.
Selain tujuan pemasaran, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan:
- Jenis produk atau layanan:Â Beberapa produk mungkin lebih cocok dipromosikan melalui konten video tutorial yang dibuat oleh influencer, sementara yang lainnya mungkin lebih pas disampaikan melalui advertorial bergaya artikel yang informatif.
- Sumber daya yang tersedia:Â Konten bersponsor biasanya membutuhkan lebih banyak koordinasi dengan pembuat konten, sementara advertorial membutuhkan tim kreatif yang mampu menghasilkan konten yang berkualitas.
Tips untuk Memaksimalkan Konten Bersponsor vs Advertorial
Kiat untuk Konten Bersponsor:
#1 Pilih influencer yang relevan:
Pastikan influencer yang kamu pilih memiliki audiens yang sesuai dengan target market kamu dan konten yang mereka buat selaras dengan citra merek kamu.
#2 Brief yang jelas
Komunikasikan dengan jelas poin-poin penting yang ingin kamu sampaikan dan harapan kamu terhadap konten tersebut. Namun, tetap berikan kebebasan kreatif kepada influencer untuk menuangkannya dengan gaya mereka sendiri.
#3 Transparansi adalah kunci:Â
Pastikan untuk mengungkapkan bahwa konten tersebut disponsori. Hal ini membangun kepercayaan dengan audiens dan mematuhi regulasi periklanan.
Kiat untuk Advertorial:
#1 Fokus pada konten yang bernilai:Â
Jangan hanya membuat konten promosi terang-terangan. Kemas advertorial dengan informasi yang bermanfaat dan relevan bagi audiens target kamu.
#2 Gaya penulisan yang menarik:Â
Meskipun advertorial bertujuan untuk mempromosikan produk, pastikan konten tersebut tetap enak dibaca dan informatif.
#3 Pilih penempatan yang strategis:Â
Tempatkan advertorial pada situs web atau publikasi yang kredibel dan memiliki audiens yang sesuai dengan target market kamu.
Kesimpulan:
Konten bersponsor dan advertorial sama-sama merupakan strategi pemasaran yang ampuh di era digital. Dengan memahami perbedaan keduanya, tujuan pemasaran kamu, dan faktor-faktor pendukung lainnya, kamu dapat memilih pendekatan yang paling tepat untuk menjangkau audiens target, meningkatkan brand awareness, dan pada akhirnya, mendongkrak penjualan.
Selamat bereksperimen!